Jumat, 31 Oktober 2014

* Doa pembuka rezeki *


Yukkk kita sama" berdoa dan Aaminkan doa ini agar bisa Mendapatkn rezeki dari segala penjuru
Allahumma shalli ala sayyidina Muhammadin adada anwa'ir -rizqi walfutuhat ya basithal ladzi -yabsuthur-rizqa limay yasya'u biqhairi hisab ubsuth' alayya rizqika
Biqhairi minnatim'ma makhuqim bifadhilika wakaramika wa'ala alihi washahbihi wasallam
Ya Allah limpahkanlah rahmat atas junjungan kami NABI MUHAMMAD sebanyak aneka rupa rezeki.
Wahai zat yang meluasakan rezeki kepada orang yang di kehendaki
Tanpa hisab,luaskanlah dan banyak kanlah rezki -MU
Tanpa pemberian dari mahluk.
Berkat kemurahan- MU jg dapat melimpah kan pula rahmat dan salam atas keluarga dan para sahabat beliau .
Aamiin Allahumma Aamiin,,,,

"BEBERAPA INDIKASI HATI YG MATI




1."Tarkush sholah" Berani meninggalkan sholat fardhu,
2. "Adzdzanbu bil farhi" Tenang tanpa merasa berdosa padahal sedang melakukan dosa besar (QS 7:3),
3. "Karhul Qur'an" Tidak mau membaca bahkan menjauhi dengan ayat-ayat Alqur'an,
4. "Hubbul ma'asyi" Terus menerus ma'siyat,
5. "Asikhru" Sibuknya hanya mempergunjing & buruk sangka & merasa dirinya selalu lebih suci,
6. "Ghodbul ulamai" Sangat benci dg nasehat baik & ulama,
7. "Qolbul hajari" Tidak ada rasa takut akan peringatan kematian, kuburan & akhirat,
8. "Himmatuhul buthnu" Gilanya pada dunia tanpa peduli halal haram yang penting kaya,
9. "Anaaniyyun" sama sekali masa bodoh keadaan orang lain, saudara bahkan bisa jadi keluarganya sekalipun menderita,
10. "Al intiqoom" Pendendam hebat,
11. "Albukhlu" sangat pelit,
12, "Ghodhbaanun" cepat marah karena keangkuhan & dengki.

"Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya." (Q.S. Asy-Syam [91] : 9 – 10).

Sungguh beruntung bagi siapapun yang mampu menata hatinya menjadi bening, jernih dan bersih. Sungguh berbahagia dan mengesankan bagi siapapun sekiranya memiliki hati yang tertata, terpelihara, dan terawat dengan sebaik-baiknya. Karena selain senantiasa merasakan kelapangan, ketenangan, ketenteraman, kesejukan, dan indahnya hidup di dunia ini, pancaran kebeningan hati pun akan tersemburat pula dari indahnya setiap aktivitas yang dilakukan,ketika berkata, kata-katanya akan bersih dari melukai, jauh dari kata-kata yang menyombongkan diri, terlebih lagi ia terpelihara dari kata-kata riya. Inilah buah dari keinginan di lubuk hatinya yang paling dalam untuk senantiasa membahagiakan orang lain.
Orang yang bening hati, akal pikirannya pun akan jauh lebih jernih. Baginya tidak ada waktu untuk berpikir jelek sedetik pun jua. Apalagi berpikir untuk menzhalimi orang lain, sama sekali tidak terlintas dibenaknya. Orang seperti ini akan lebih mudah memahami setiap permasalahan, lebih mudah menyerap aneka ilmu pengetahuan, dan lebih cerdas dalam melakukan beragam kreativitas pemikiran.
lebih dari semua itu, kebeningan hatipun ternyata dapat membuat hubungan dengan Allah menjadi luar biasa . Dengan berbekal keyakinan yang mendalam, mengingat dan menyebut-Nya setiap saat, meyakini dan mengamalkan ayat-ayat-Nya, membuat hatinya menjadi tenang dan tenteram.

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”(Q.S Ar Ra’du :28)

Konsekuensinya, dia pun menjadi lebih akrab dengan Allah, ibadahnya lebih terasa nikmat dan lezat.
Seseorang yang memiliki hati sehat tak ubahnya memiliki tubuh yang sehat. Ia akan berfungsi optimal. Ia akan mampu memilih dan memilah setiap rencana atas suatu tindakan, sehingga setiap yang akan diperbuatnya benar-benar sudah melewati perhitungan yang jitu berdasarkan hati nurani yang bersih.Tidak akan pernah menjadi ujub dan takabur ketika mendapatkan sesuatu, namun sebaliknya akan menjadi orang yang tersungkur bersujud. Semakin tinggi pangkatnya, akan membuatnya semakin rendah hati. Kian melimpah hartanya, ia akan kian dermawan. Semua itu dikarenakan ia menyadari, bahwa semua yang ada adalah titipan Allah semata. Tidak dinafkahkan di jalan Allah, pasti Allah akan mengambilnya jika Dia kehendaki.

Pendek kata orang yang bersih hati itu, luar biasa nikmatnya, luar biasa bahagianya, dan luar biasa mulianya. Tidak hanya di dunia ini, tapi juga di akhirat kelak.

Hidup hanya satu kali dan siapa tahu tidak lama lagi kita akan mati. Hidupkan hati dengan banyak dzikir, perbanyak mem baca kisah para Nabi,shalihin dan tabi’ien terdahulu, kisah ibadah keshalihan bagaimana Islam diterapkan dizaman kenabian, para shahabat tabiin, banyak nyebut "Laa ilaaha ilallaah" akrab dgn ilmu, perbanyak do'a dekat dengan orang shalih dan lingkungan shalih bukan lingkungan salah. Marilah kita bersama-sama berusaha untuk terus memperbaiki diri dan hati kita,Insya Allah. AAMIIN

Kamis, 30 Oktober 2014

15 DOSA DI KEPALA WANITA....



1. Tidak berhijab (menutup aurat).Allah berfirman, yang artinya: “Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min:”Hendaklah mereka menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka“. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 59).
Allah Ta’ala juga berfirman, yang artinya: “Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak
dari padanya.” (QS. An Nuur: 24).

2. Menyambung rambut / memakai konde.

Dari Asma’ binti Abi Bakr, ada seorang perempuan yang menghadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, “Telah kunikahkan anak gadisku setelah itu dia sakit sehingga semua rambut kepalanya rontok dan suaminya memintaku segera mempertemukannya dengan anak gadisku, apakah aku boleh menyambung rambut kepalanya. Rasulullah lantas melaknat perempuan yang menyambung rambut dan perempuan yang meminta agar rambutnya disambung” (HR Bukhari no 5591 dan Muslim no 2122).

3. Mewarnai / menyemir rambut dengan warna hitam.

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Pada akhir zaman nanti akan muncul suatu kaum yang bersemir dengan warna hitam seperti tembolok merpati. Mereka itu tidak akan mencium bau surga.” (HR. Abu Daud, An Nasa’i, Ibnu Hibban dalam shahihnya, dan Al Hakim. Al Hakim mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, ”Pada hari penaklukan Makkah, Abu Quhafah (ayah Abu Bakar) datang dalam keadaan kepala dan jenggotnya telah memutih (seperti kapas, artinya beliau telah beruban). Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ubahlah uban ini dengan sesuatu, tetapi hindarilah warna hitam.” (HR. Muslim).

4. Mencabut uban.

Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah mencabut uban. Tidaklah seorang muslim yang beruban dalam Islam walaupun sehelai, melainkan uban tersebut akan menjadi cahaya baginya pada hari kiamat nanti.” (HR. Abu Daud dan An Nasa’i. Syaikh Al Albani dalam Al Jami’ Ash Shagir mengatakan bahwa hadits ini shahih).

5. Memakai bulu mata palsu.

Fatwa: “…Menurut hemat saya, tidak diperbolehkan memasang bulu mata buatan (palsu) pada kedua matanya, karena hal tersebut sama dengan memasang rambut palsu, dan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam melaknat wanita yang memasang dan yang minta dipasangi rambut palsu. Jika Nabi telah melarang menyambungkan rambut dengan rambut lainnya (memasang rambut palsu) maka memasang bulu mata pun tidak boleh. Juga tidak boleh memasang bulu mata palsu karena alasan bulu mata yang asli tidak lentik atau pendek. Selayaknya seorang wanita muslimah menerima dengan penuh kerelaan sesuatu yang telah ditakdirkan Allah, dan tidak perlu melakukan tipu daya atau merekayasa kecantikan, sehingga tampak kepada sesuatu yang tidak dimilikinya, seperti memiliki pakaian yang tidak patut dipakai oleh seorang wanita muslimah…” (Disampaikan dan didiktekan oleh Syaikh Abdullah Bin Abdurrahman al-Jibrin. Sumber : Fatwa-Fatwa Terkini jilid 3, hal.80-81 cet, Darul Haq, Jakarta.)

6. Bertabarruj.

Allah Azza wa Jalla berfirman, yang artinya: “Dan janganlah kalian (para wanita) bertabarruj (keluar rumah dengan berhias dan bertingkah laku) seperti (kebiasaan) wanita-wanita Jahiliyah yang dahulu” [al-Ahzaab:33].

7. Merenggangkan / mengikir gigi.

Dari Ibn Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang orang mencukur alis, mengkikir gigi, menyambung rambut, dan mentato, kecuali karena penyakit. (HR. Ahmad 3945 dan sanadnya dinilai kuat oleh Syuaib Al-Arnaut).

Dari ibn Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan, “Semoga Allah melaknat orang yang mentato, yang minta ditato, yang mencabut alis, yang minta dikerok alis, yang merenggangkan gigi, untuk memperindah penampilan, yang mengubah ciptaan Allah. (HR. Bukhari 4886).

8. Membuat tatto.

Lihat point ke-7.

9. Memakai jilbab gaul / tidak memenuhi syarat hijab.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bahkan telah memperingatkan kita dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah:
“Ada dua golongan penghuni Neraka yang belum pernah aku lihat sebelumnya, yaitu suatu kaum yang membawa cambuk seperti ekor-ekor sapi betina yang mereka pakai untuk mencambuk manusia; wanita-wanita yang berpakaian (namun) telanjang, yang kalau berjalan berlenggak-lenggok menggoyang-goyangkan kepalanya lagi durhaka (tidak ta’at), kepalanya seperti punuk-punuk unta yang meliuk-liuk. Mereka tidak akan masuk Surga dan tidak dapat mencium bau wanginya, padahal bau wanginya itu sudah tercium dari jarak sekian dan sekian.” (Hadits shahih. Riwayat Muslim (no. 2128) dan Ahmad (no. 8673).

10. Memakai rambut palsu.

Memakai wig/rambut palsu hukumnya haram, karena termasuk al-washl yaitu menyambung rambut yang diharamkan. (Fatwa asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah). Seandainya tidak dianggap al-washl, maka wig itu menampakkan rambut si wanita lebih panjang daripada yang sebenarnya sehingga menyerupai al-washl. Padahal wanita yang melakukannya dilaknat sebagaimana disebutkan oleh hadits: “Allah melaknat wanita yang menyambung rambutnya dan minta disambungkan rambutnya.” (HR. al-Bukhari no. 5941, 5926 dan Muslim no. 5530). (Fatwa asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah).
Perbuatan al-washl ini diharamkan, sama saja apakah si wanita melakukannya dengan izin suami atau tidak, karena perbuatan haram tidak terkait dengan izin dan ridha.

11. Mencukur rambut menyerupai laki-laki atau wanita kafir.

a. Potongan yang menyerupai potongan laki-laki maka hukumnya haram dan dosa besar, sebab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang kaum wanita yang menyerupai kaum pria. Sebagaimana disebutkan dalam hadis, dari Ibn Abbas radliallahu ‘anhuma, bahwa beliau mengatakan: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat kaum lelaki yang menyerupai wanita dan para wanita yang menyerupai lelaki.” (H.r. Bukhari)

b. Potongan yang menyerupai potongan khas wanita kafir, maka hukumnya juga haram, karena tidak boleh menyerupai orang-orang kafir. Sebagaimana disebutkan dalam hadis dari Ibn Umar radliallahu ‘anhuma bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Siapa yang meniru-niru (kebiasaan) suatu kaum maka dia termasuk kaum tersebut” (H.r. Abu Daud, dan dishahihkan al-Albani)

12. Mencukur / mencabut bulu alis.

Lihat point ke-7.

13. Memakai lensa kontak berwarna untuk tabarruj.

Syaikh Muhammad shalih Al-Munajjid hafidzahullah berkata: “…lensa kontak berwana untuk perhiasan (untuk bergaya). Maka hukumnya sama dengan perhiasan, jika digunakan untuk berhias bagi suaminya maka tidak mengapa. Jika digunakan untuk yang lain maka hendaknya tidak menimbulkan fitnah. Dipersyaratkan juga tidak menimbulkan bahaya (misalnya iritasi dan alergi pada mata, pent) atau menimbulkan unsur penipuan dan kebohongan misalnya menampakkan pada laki-laki yang akan melamar. Dan juga tidak ada unsur menyia-nyiakan harta (israaf) karena Allah melarangnya.”

14. Operasi plastik untuk kecantikan.

Syekh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya, “Bagaimana hukum melaksanakan operasi kecantikan dan hukum mempelajari ilmu kecantikan?”
Jawaban beliau,”Operasi kecantikan (plastik) ini ada dua macam. Pertama, operasi kecantikan untuk menghilangkan cacat yang karena kecelakaan atau yang lainnya. Operasi seperti ini boleh dilakukan, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memberikan izin kepada seorang lelaki–yang terpotong hidungnya dalam peperangan–untuk membuat hidung palsu dari emas. Kedua, operasi yang dilakukan bukan untuk menghilangkan cacat, namun hanya untuk menambah kecantikan (supaya bertambah cantik). Operasi ini hukumnya haram, tidak boleh dilakukan, karena dalam sebuah hadis (disebutkan), ‘Rasulullah melaknat orang yang menyambung rambut, orang yang minta disambung rambutnya, orang yang membuat tato, dan orang yang minta dibuatkan tato.’ (H.R. Bukhari).

15. Memakai kawat gigi untuk kecantikan / tabarruj.

Syaikh Ibnu Utsaimin pernah ditanya, “Apa hukumnya memperbaiki gigi?” Syaikh menjawab, “Memperbaiki gigi ini dibagi menjadi dua kategori:

Pertama, jika tujuannya supaya bertambah cantik atu indah, maka ini hukumnya haram. Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam melaknat wanita yang menata giginya agar terlihat lebih indah yang merubah ciptaan Allah. Padahal seorang wanita membutuhkan hal yang demikian untuk estetika (keindahan), dengan demikian seorang laki-laki lebih layak dilarang daripada wanita.

Kedua, jika seseorang memperbaikinya karena ada cacat, tidak mengapa ia melakukannya. Sebagian orang ada suatu cacat pada giginya, mungkin pada gigi serinya atau gigi yang lain. Cacat tersebut membuat orang merasa jijik untuk melihatnya. Keadaan yang demikian ini dimaklumi untuk membenarkannya. Hal ini dikategorikan sebagai menghilangkan aib atau cacat bukan termasuk menambah kecantikan. Dasar argumentasinya (dalil), Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan seorang laki-laki yang hidungnya terpotong agar menggantinya dengan hidung palsu dari emas, yang demikian ini termasuk menghilangkan cacat bukan dimaksudkan untuk mempercantik diri.” Allahu a’lam. (Dijawab oleh Tim Redaksi Konsultasi Syariah).

Rabu, 29 Oktober 2014

7 Kalimat yang Akan Menyebabkan Ampunan ALLAH ”



Sering kali kita tidak respek apabila mendengar mendapat ampunan Allah, bahkan kadang kita menganggapnya biasa-biasa saja tidak takjub, padahal ampunan ALLAH sangat penting karena kalau kita tidak mendapatkan ampunan ALLAH maka apa yang sudah kita lakukan akan sia-sia. SubhanAllah, ketika kita mendapatkan ampunan Allah maka urusannya akan beres, tidak ada beban dalam dirinya karena telah mendapatkan ampunan ALLAH SWT.
Coba kita melihat kasus yang terjadi pada diri Prita Mulyasari, seorang Prita yang seharusnya menurut UU ITE pengadilan bisa menghukum kurungan selama kurang lebih 6 tahun akan tetapi karena dia mendapatkan ampunan atau dimaafkan sehingga dia bebas dari hukuman tersebut. Di dunia saja ketika kita diampuni senangnya bukan main apalagi diakhirat nanti.
Al-Faqih Abul-Laits berkata : Barang siapa yang memelihara 7 kalimat ini, maka dia orang mulia disisi ALLAH dan para malaikat, ALLAH akan mengampuni dosa-dosanya walaupun seperti buih air laut, diapun akan menemukan kemanisan taat kepada ALLAH dan hidup serta matinya adalah baik baginya. 7 kalimat itu ialah :
1. Setiap memulai sesuatu yang baik dengan membaca “Basmalah”Rosulullah SAW bersabda : Kullu amrin dzii baalin laa yubdau bi bismillaahi fahuwa abtaru Artinya : Setiap perkara yang mengandung makna kebaikan tidak
dimulai dengan “Bismillaahirrahmaanirrahiim” maka dia sedikit barokahnya.Mau pergi berangkat kerja kita keluar dari pintu rumah ucapkan : ”Bismillaahi Aamantu billaahi tawakkaltu ’alallaah”. Arinya : Dengan nama ALLAH, aku beriman kepada ALLAH, aku berserah diri kepada ALLAH.Mau tidur juga kita ucapkan : ” Bismika Allahumma Ahyaa wabismika Amuutu”Artinya : Dengan namamu ya ALLAH aku hidup dan dengan namamu aku mati.
2. Setiap selesai mengerjakan sesuatu mengucapkan HamdalahKetika kita dapat menyelesaikan sesuatu yang menyenangkan maka ucapkan :“Alhamdu lillaahil ladzii tatimmush shoolihaati”Artinya : Segala puji bagi ALLAH yang telah menyempurnakan kebaikan-kebaikan.Ketika mendapatkan nikmat maka kita ucapkan :”Alhamdu lillaahi robbil ’aalamiina”Artinya : Segala puji bagi ALLAH tuhan seru sekalian alam.Ketika kita bangun dari tidurnya maka kita ucapkan :”Alhamdu lillaahil ladzii ahyaanaa ba’da maa amaatanaa wailaihin nusyuur”Artinya : Segala puji bagi ALLAH yang telah menghidupkan kami setelah kami dimatikan dan kepadanya tempat kembali.
3. Ketika terlanjur menyatakan sesuatu yang tidak ada manfaatnya maka IstighfarIstighfar itu artinya memohon ampun kepada ALLAH. Dalam hidup tentunya kita berharap agar apa yang kita lakukan senantiasa membawa manfaat baik untuk diri kita mapun orang lain, maka ketika apa yang kita lakukan tidak ada manfaatnya segeralah istighfar, agar apa yang tidak manfaat tadi diampuni oleh Allah SWT. Ketika kita berkumpul kita ngobrol, bercanda ataupun olah raga dengan teman, tetangga ataupun siapa saja, maka hendaklah untuk saling meminta maaf, khawatir apa yang kita lakukan tadi tidak ada manfaatnya, takut omonganya tidak pas minyinggung perasaan orang lain, barangkali bercandanya berlebihan sehingga menyakiti teman yang lain, ataupun ketika berolah raga tidak menerima kekalahan dsb. Allah SWT berfirman :“Wa saari’uu ilaa maghfirotin min robbikum wajannatin ‘ardhuhas samaawaatu wal ardhu, u’iddat lil muttaqiina”Artinya : Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, (QS. 3:133)
4. Ketika hendak mengerjakan suatu perbuatan besok maka In shaa Allah adalah ucapan yang sering kita lakukan ketika kita berjanji baik sesama teman atau kolega pada saat kita akan mengerjakan suatu perbuatan yang akan datang. Ketika kita mengucapkan In shaa Allah maka artinya harus dikerjakan perbuatan itu jangan sampai kita mengatakan insya ALLAH tapi tidak dilakukan karena sesungguhnya insya ALLAH itu janji kepada ALLAH, oleh karena itu jangan suka menganggap mudah dengan kata insya ALLAH, sekiranya kita tidak bisa lebih baik katakan maaf saya tidak bisa.
5. Ketika suatu perbuatan yang tidak disukai menimpanya maka membaca “ Laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim”Manusia itu adalah hamba yang lemah tidak punya daya dan tidak memiliki berkekuatan melainkan atas izin dan pertolongan ALLAH, oleh karena itu ketika suatu perbuatan yang tidak disukai menimpa pada diri kita hendaknya memohon kepada ALLAH dengan mengucapkan : “Laa haula walaa quwwata illaa billahil aliyyil ‘azhiim” Artinya : Tidak ada daya untuk melakukan perintah ALLAH dan tidak ada kekuatan untuk meninggalkan larangannya/maksiat kecuali atas izin ALLAH yang maha tinggi lagi maha agung. Contoh kalau kita mau menandatangani pekerjaan yang kita tidak suka maka ucapkan : Laa haula walaa quwwata illaa billahil aliyyil azhiim
6. Ketika sebuah mushibah menimpanya maka mengucapkan “ Innaa lillaahi wainnaa ilaihi raaji’uuna”(Istirja)Kalimat istirja adalah kalimat yang sering kita ucapkan ketika mendapat mushibah. Perlu kita ketahui bahwa mushibah itu bukan hanya kalau ada orang yang meninggal dunia saja, akan tetapi mati lampu, sakit, jatuh dari pohon kelapa itu semua juga mushibah, maka seyogyanya kita mengucapkan : “Inna lillaahi wainnaa ilaihi raaji’uuna

Hati Mati Doa Tidak Dikabulkan



Hati Mati Doa Tidak DikabulkanJika hati mati mka doa tdk dikabulkan. Sbgaimana tlah dikisahkan, bhwa suatu hari Ibrahim bin Adham berjalan2 di pasar Bashrah, lalu org2 berkumpul mengerumuninya.
Mrk bertanya tntng firman ALLAH yg Berbunyi (terjemahan) :
“Berdoalah kpd-KU psti AKU akn mengabulkan prmintaanmu”. (QS. Al-Mukmin : 60).
Selanjutnya mrk berkta, “Wahai Abu Ishaq, apa sbb kmi sllu berdoa namun tdk prnh dikabulkan?”
Kmdian beliau menjwb, “Whai penduduk Bashrah sesngghnya hati kalian tlah mati oleh 10 hal, krnnya bagaimana ALLAH SWT akn mengabulkan permintaanmu!”.@>--
10 penyebab hati mati, sehingga doa tdk dikabulkan adlah sbgai berikut :
1.Kalian mengenal ALLAH ttapi tdk menunaikan hak2-NYA.
2.Kalian mengaku cinta Rasulullah ttapi meninggalkan sunnahnya.
3.Kalian membaca AL-QUR'AN ttapi tak mengamalkannya.
4.Kalian memakan nikmat2 ALLAH tta
pi tdk prnh bersyukur kpd-NYA.
5.Kalian mengatakan bhwa iblis itu musuh kalian ttapi senang mendngar & mengikuti bisikannya.
6.Kalian menyatakan ingin masuk surga ttapi tdk prnh beramal utk menggapainya.
7.Kalian mengatakan takut akn siksa neraka tetapi tdk berhenti berbuat dosa.
8.Kalian meyakini bhwa kematian itu adalah hak (benar adanya) tetapi tdk prnh menyiapkan diri utknya.
9.Kalian bangun dari tidur lantas sibuk memperbincangkan aib/kesalahan org lain tetapi lupa dg kesalahan sendiri.
10.Kalian suka mengubur org2 yg meninggal dunia di kalangan kalian tetapi tdk prnh mengambil pelajaran dr nya.
Smg kita senantiasa dibri ptnjk,bimbingan & prtolongan oleh ALLAH shingga hati tak mati,dg smkin taat kpd-NYA & doa kita In shaa Allah pasti dikabulkan..Aamiin ya robbal'alamiin..waullahualam..

Tingkatan Rejeki ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺑَﺮَﻛَﺎﺗُﻪُ.



Ada 4 cara Allah memberi rezeki kpd makhluk-Nya:
1. REZEKI TINGKAT PERTAMA.
"Tidak suatu binatangpun (termasuk manusia) yang
bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin oleh Allah
rezekinya."(QS. 11: 6)
Artinya Allah akan memberikan kesehatan, makan, minum
untuk seluruh makhluk hidup di dunia ini. Ini adalah rezeki
dasar yg terendah.
2. REZEKI TINGKAT KEDUA.
"Tidaklah manusia mendapat apa-apa, kecuali apa yang
telah dikerjakannya" (QS. 53: 39)
Allah akan memberikan rezeki sesuai dengan apa yang
dikerjakannya. Jika ia bekerja dua jam, dapatlah hasil yang
dua jam. Jika kerja lebih lama, lebih rajin, lebih berilmu,
lebih sungguh2, ia akan mendapat lebih banyak. Tdk
pandang dia itu siapa.
3. REZEKI TINGKAT KETIGA.
“... Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan
menambah (nikmat) kepadamu, jika kamu mengingkari
(nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat
pedih." (QS. 14: 7)
Inilah rezeki yang disayang Allah. Orang2 yg pandai
bersyukur akan dapat merasakan kasih sayang Allah dan
mendapat rezeki yang lebih banyak. Itulah Janji Allah!
Orang yang pandai bersyukurlah yang dapat hidup
bahagia, sejahtera dan tentram. Usahanya akan sangat
sukses, karena Allah tambahkan selalu.
4. REZEKI TINGKAT KE EMPAT: UNTUK ORANG2 BERIMAN
DAN BERTAQWA.
".... Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia
akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya
rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan
barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah
akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah
melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya.
Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi
tiap-tiap sesuatu.” (QS. Ath-Thalaq/65:2-3)
Peringkat rezeki yang ke empat ini adalah rezeki yang
istimewa, tidak semua orang bisa meraihnya. Orang
istimewa ini (muttaqun) adalah orang yang benar2 dicintai
dan dipercaya oleh Allah